Kamis, 01 Oktober 2015

AWAN , HUJAN , HUJAN ES ,DAN GURUH

“Tidaklah kamu melihat bahwa allah mengarak awan , kemudian mengumpulkan antaranya , kemudian menjadinya bertindih – tindih , maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan allah menurunkan es dari langit, dari gunung-gunung ,maka ditimpakan nya es itu kepada siapa ya berkehendakinya ,kilauan kilat awan itu hampir – hampir menghilangkan penglihatan (QS.An-Nur: 43)

Mari kita perhatikan ayat suci diatas dari sudut pandang meteorology modern. Para ilmuwan telah mengetahui bahwa awan hujan terjadi dan berbentuk menurut system tertentu dan tahap tertentu berdasarkan tipe angin dan awan . Salah satu jenis awan hujan adalah  awan cumulonimbus .Para meteorolog telah meneliti bagaimana awan cumulonimbus terbentuk dan bagaimana awan itu  menghasilkan hujan , hujan es ,dan kilat .

Mereka telah menemukan bahwa awan cumulonimbus mengalami proses berikut ini untuk dapat menghasilkan hujan .
Awan didesak oleh angin. Awan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angina mendesak beberapa bagian dari awan (awan cumulus) ke daerah tempat awan – awan bertemu . ketika awan – awan kecil saling bertemu ,udara yang bergerak keatas dari awan lebih besar yang terbentuk  pun bertambah banyak .udara yang bergerak keatas ,yang berada didekat awan yang di tengah ,lebih kuat daripada yang disamping .Udara yang bergerak ke atas menyebabkan gumpalan awan berubah menjadi vertical .Perubahan posisi awan yang menjadi vertical ini menyebabkan gumpalan awan menyebar ke tempat-tempat yang lebih dingin ,dimana butiran air dan es  semakin besar.Ketika butira – butiran air dan es ini menjadi semakin berat sehingga udara yang bergerak keatas tidak mampu lagi menompangnya ,maka jatuhlah butiran air itu dari awan  dalam bentuk hujan ,hujan es , dan sebagainya .
Para meteorolog akhir-akhir ini mengetahui dengan detail formasi awan , struktur ,dan fungsi nya dengan menggunakan peralatan modern seperti pesawat terbang ,  satelit , computer, balon, dan peralatan lainnya untuk meneliti angin dan arahnya , untuk mengukur kelembapan dan variasinya , serta untuk menentukan tingkat dan variasi tekanan atmosfer.Padahal 1400 yang lalu ,penjelasan tentang fakta di atas telah dijelaskan dalam al quran  surat An-Nuur ayat 43.


            Dalam ayat sebelumnya, setelah menyebutkan awan dan hujan ,kemudian dibicarakan tentang hujan es dan kilat . Para meteorology telah menemukan bahwa awan – awan cumulonimbus ini,yang menurunkan hujan, es, mencapai ketinggian 25.000 hingga 30.000 kaki (4.7 hingga 5.7 mil),seperti ketinggian gunung ,(gunung Himalaya berketinggian 29.023 kaki) ,Sebagaimana telah dibicarakan dalam Al-Quran  mengatakan kilat untuk menyebut hujan es? Tentu nya telah diketahui bahwa hujan es adalah factor utama terjadinya kilat .

            Para ilmuwan akhir-akhir ini mengetahui korelasi antara hujan es dengan kilat . Hingga tahun 1600 SM. Pandangan Aristoteles dalam meteorology sangat dominan .Misalnya ,Ia berkata bahwa atmosfer mengandung dua macam ekshalasi , yakni lembap dan kering . ia berkata bahwa guruh adalah suara benturan ekshalasi kering dengan awan-awan di dekatnya , dan kilat adalah  kobaran dan pembakaran ekshalasi kering dari api yang kecil . Inilah beberapa pandangan yang salah tentang meteorology yang berlaku pada saat Al-Quran diturunkan ,empat belas abad yang lalu .
Marilah kita renungkan firman allah swt.
“ Sesungguhnya kami menolong rasulnya kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksinya (QS.al-mumin: 51)

“Sesungguhnya kami telah menjelaskan kepada mu tanda – tanda  kebesaran supaya kamu memikirkannya .”(QS.Al-Hadiid : 17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar